Study Banding Sharing Advokasi Program USAID MADANI di ikuti 6 LP Provinsi Jawa Barat

Oleh Admin Btrust Pada 30 Aug 2021

Province Support Partner (PSP) Program MADANI, Jawa Barat, B_Trust Advisory Group, pada kamis, 26 agustus 2021 menyelenggarakan Study Banding dengan tema “Sharing Strategi Advokasi kebijakan pemerintah dan penyusunan Policy Brief” yang melibatkan 6 Lead Partner (LP) di Jawa Barat. kegiatan ini dilaksanakan di kantor B_Trust, Jalan Citamiang no. 61, Kota Bandung, turut hadir Sapei Rusin selaku ketua Dewan Pimpinan perkumpulan Inisiatif dan Mokh. Ikbal dari B_Trust menjadi narasumber untuk berbagi pengalaman mengenai Strategi Advokasi kebijakan pemerintah dan penyusunan Policy brief. Kegiatan yang terbagi menjadi sesi pagi dan sesi siang ini, tidak hanya diikuti peserta secara offline namun juga diikuti secara online melalui aplikasi zoom meeting untuk memfasilitasi pihak – pihak yang tidak bisa hadir secara langsung seperti Field Coordinator (FC) Madani dan LP (Metamorfosis). Turut hadir pula Bapak Joko Siswanto selaku Senior Field Coordinator (SFC) Provinsi Jawa Barat.

Sebelum kegitan di mulai, Pak Joko menyampaikan arahan kepada peserta terkait dengan kegiatan cross learning. ia menjelaskan bahwa cross learning ini adalah mandat yang diberikan kepada PSP dari program Madani “PSP mempunyai mandat dari Program MADANI ini yaitu menguatkan jejaring antar CSO (LP) di level Kab/kota dan penguatan kapasitas (LP), salah satunya melalui kegiatan cross learning ini.” ujarnya.

Setelah arahan dari SFC, kegiatan dilanjutkan dengan sharing pengalaman dari Kang Pei (sapaan akrab dari Sapei Rusin) tentang strategi advokasi, “advokasi merupakan jalan tengah yang mengasumsikan atau meyakini bahwa ada ruang legal-formal yang masih tersedia untuk mendorong perubahan”, tegasnya. Ia juga menjelaskan advokasi memiliki tiga istilah, Publik Sphere advocacy, People base advocacy, dan Re-Institutional advocacy. Menurut pengakuannya bahwa Inisiatif menerapkan perpaduan dari Sphere advocacy dan People base advocacy. Dalam peyusunan rencana advokasi ada tujuh Langkah, dari mulai meninjau kedalaman, memahami gambar besar (pemetaan konteks), mengenali dan menetapkan masalah, menganalisa permasalahan dan memilah isu-isu prioritas, memetakan strategi, menemukan sasaran kebijakan dan sudut politis sampai memetakan kekuatan lawan dan kawan.

Pada sesi siang, Kang Ikbal (sapaan akrab Mokh. Ikbal) berbagi tips untuk penyusunan policy brief kepada para peserta. Kang Ikbal mengatakan bahwa advokasi ini bukan suatu hal untuk di hafal “advokasi bukan sebuah teori atau untuk dihafal tetapi advokasi itu skill atau keterampilan yang perlu terus diterapkan (diasah).” katanya. tidak hanya itu Kang Ikbal pun menegaskan bahwa hasil penelitian itu perlu dituliskan dan publikasikan “penelitian belum selesai sampai dituliskan dan dibagikan (publikasikan) hasilnya” tegasnya. Dalam penjelasannya kang Ikbal mengatakan policy brief yang dibuat itu ada baiknya perlu di review oleh orang lain agar bisa diketahui kekurangaannya.

Pada kegiatan ini terjalin komunikasi dua arah antara narasumber dan peserta, tidak hanya berdiskusi dengan peserta yang hadir secara langsung namun B_Trust pun memfasilitasi peserta yang mengikuti secara online untuk berdiskusi dan bertanya kepada narasumber.

Peserta yang mengikuti kegiatan ini secara online maupun offline mengharapkan agar kedepannya semua anggota LP bisa mengikuti kegiatan secara langsung, seperti yang di ungkapkan oleh Ricka Mariana dari Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kab. Sumedang “seandainya semua (anggota) tim bisa ikut serta langsung tidak hanya 1 orang (perwakilan) tiap LP tapi alhamdulillah bisa difasilitasi ikut dalam agenda online walaupun tidak bisa ikut secara langsung.” Ungkapnya.

Bagikan artikel ini :